Penggunaan Imbuhan pada Kata
Majemuk
Kata majemuk adalah gabungan
beberapa kata dasar yang berbeda dan membentuk suatu arti baru.
- PUEBI
Anda tentu familiar dengan kata
majemuk tanggung jawab, tanda tangan, garis bawah, dan kata majemuk lainnya.
Anda juga tentu sudah paham bahwa kata majemuk ditulis terpisah kecuali untuk
beberapa kata yang sudah padu benar, seperti daripada, bagaimana, dan lain
sebagainya.
![]() |
Penggunaan Imbuhan pada Kata Majemuk |
Tapi, bagaimana cara penulisan
kata majemuk yang diberi awalan, akhiran, atau awalan dan akhiran sekaligus?
Menandatangani atau menanda tangani? Saya melakukan beberapa tip di bawah ini
untuk mengetahui apakah kata majemuk yang saya gunakan ditulis serangkai atau
terpisah:
1. KENALI MAKNA KATA
Kata majemuk atau kompositum
adalah gabungan beberapa kata dasar yang membentuk makna baru. Jadi, kata tanda
tangan bukan bermakna tanda dan tangan, melainkan tanda sebagai lambang nama
yang dituliskan dengan tangan oleh orang itu sendiri sebagai penanda pribadi
(KBBI). Tanda tangan dianggap sebagai satu kata dan memiliki makna baru, lepas
dari makna kata dasar yang membangunnya.
Contoh: air mata
• Air
▶ cairan
jernih tidak berwarna.
• Mata
▶indra
untuk melihat; indra penglihat.
• Air
mata ▶ air yang
meleleh dari mata (ketika menangis dan sebagainya).
Kata majemuk "air mata"
memiliki makna baru, yaitu air yang meleleh dari mata. Jika keduanya
dipisahkan, maka akan kembali ke makna kata sebelum keduanya digabungkan.
2. JANGAN TERTUKAR DENGAN FRASA
Frasa juga merupakan gabungan dua
kata atau lebih, tetapi tidak membentuk makna baru. Hubungan antarkata pada
frasa bersifat diterangkan menerangkan.
Contoh:
1. Baju
biru ▶ baju
berwarna biru. Kata "biru" menerangkan kata "baju".
Masing-masing kata memiliki makna atau arti sendiri meski digabung ataupun
tidak.
2. Gedung
tinggi ▶ gedung
yang tinggi. Kata "tinggi" menerangkan kata "gedung".
3. Jus
jeruk ▶ minuman
berisi ekstrak buah jeruk. Kata "jeruk" menerangkan kata
"jus".
3. KENALI CARA PENULISAN KATA
MAJEMUK
Sebelum sampai kepada cara
penulisan kata majemuk yang diberi imbuhan, kenali terlebih dahulu cara
penulisan bentuk dasarnya. Kata majemuk ditulis terpisah kecuali untuk beberapa
kata yang sudah lazim.
Berikut beberapa contoh penulisan
kata majemuk.
BENAR SALAH
air mata airmata
acap kali acapkali
apalagi apa lagi
barangkali barang kali
belasungkawa bela sungkawa
beri tahu beritahu
bilamana bila mana
daripada dari pada
darmawisata darma wisata
dukacita duka cita
kacamata kaca mata
kasatmata kasat mata
kerja sama kerjasama
manakala mana kala
mata pelajaran matapelajaran
orang tua orangtua
saputangan sapu tangan
sering kali seringkali
sukarela suka rela
tanggung jawab tanggungjawab
tanda tangan tandatangan
terima kasih terimakasih
waralaba wara laba
4. AWALAN/AKHIRAN + KATA MAJEMUK
Awalan atau akhiran pada kata
majemuk ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti atau mendahuluinya.
Contoh:
1. bertepuk
tangan ▶ (awalan ber-)
2. bertanda
tangan ▶ (awalan
ber-)
3. berlipat
ganda ▶ (awalan
ber-)
4. bertanggung
jawab ▶ (awalan
ber-)
5. berterima
kasih ▶ (awalan
ber-)
6. bekerja
sama ▶ (awalan
ber-)
7. berkacamata
▶ (awalan
ber-)
8. berdukacita
▶ (awalan
ber-)
9. memberi
tahu ▶ (awalan
me-)
10. diberi tahu ▶ (awalan
di-)
11. garis bawahi ▶ (akhiran
-i)
12. tanda tangani ▶ (akhiran
-i)
13. beri tahukan ▶ (akhiran
-kan)
14. sebar luaskan ▶ (akhiran
-kan)
5. AWALAN + KATA MAJEMUK + AKHIRAN
Kata majemuk yang mendapat awalan
dan akhiran sekaligus ditulis serangkai tanpa spasi, baik itu untuk kata
majemuk yang bentuk dasarnya ditulis serangkai maupun yang bentuk dasarnya
ditulis terpisah.
Contoh:
1. dilipatgandakan
▶ (di-kan)
2. menandatangani
▶ (me-i)
3. menggarisbawahi
▶ (me-i)
4. mempertanggungjawabkan
▶ (me-kan)
5. pertanggungjawaban
▶ (pe-an)
6. memberitahukan
▶ (me-kan)
7. diberitahukan
▶ (di-kan)
8. menyebarluaskan
▶ (me-kan)
9. penghancurleburan
▶ (pe-an)
✏
Demikian tip-tip dari saya. Semoga
bermanfaat
No comments:
Post a Comment